beranda

Selasa, 19 April 2011

Sosok Seorang Bacharuddin Jusuf Habibie

Tentu kita sudah tahu siapa  gambar di atas ini?? Betul  sekali, iya adalah Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kema.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena  terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit semasa  di sekolahnya.
Setelah beliau tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang  kemudian mendapatkan gelar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah pada tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

            Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, namun  penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali lagi ke Indonesia.

           Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman. Memang beliau adalah seorang ilmuan bukan sosok pemimpin negara. Beliau seorang ilmuan sejati.

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

                Sosok beliau yang membuat saya terus terinpirasi agar terus berbuat sesuatu untuk oranng banyak, beliau mampu menciptakan rumus-rumus pesawat terbang dan dapat membuat pesawat terbang, beliau adalah orang yang sangat jenius yang di punyai indonesia. seusai tidak menjadi presiden R.I  beliau bekerja di perusahaan pesawat terbang jerman, karena kurang di hargainya ilmu yang dimiliki beliau di indonesia, maka beliau menerima bekerja di jerman, menurut saya sungguh disesalkan seorang sangat pinter dan mampu membuat rumus pesawat terbang dan membuatanya harus bekerja diluar negeri, kalau pemerintah pintar menurut saya ini akan membuat perekonomian kita menjadi baik dalam segi penerbangan dengan di kendalikan oleh habibie, induetri pesawat terbang sangat mempunyai prospek dalam internasional dan di butuhkan di dunia, namun karena kurangnya perhatian pemerintah dalam industri pesawat terbang. Walaupun beliau bekerja untuk negeri orang saya tetap terinspirasi dengan beliau, orang indonesia yang mampu membuat rumus dan pesawat terbang, saya jadi bersemangat agar dapat seperti beliau di masa depan, supaya dapat berguna bagi orang banyak agar dapat dimanfaatkan dan tentunya membuat indonesia maju di kemudian hari seperti beliau. Teruslah berjuang bagi anda jiwa-jiwa muda bangsa indonesia teruslah berkarya demi bangsa indonesia dan orang banyak yang ada disekitar anda......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar